🏛

Asal Usul Desa Wanasalam

Nama "Wanasalam" berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu "Wana" yang berarti hutan dan "Salam" yang merujuk pada pohon salam yang banyak tumbuh di wilayah ini pada masa lampau. Menurut cerita turun temurun dari para sesepuh desa, kawasan yang kini menjadi Desa Wanasalam dahulu merupakan hutan lebat yang dipenuhi oleh pohon-pohon salam yang rindang dan lebat.

Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini mulai dibuka oleh para pendatang yang mencari lahan pertanian yang subur. Mereka melihat potensi besar dari tanah yang subur dan sumber air yang melimpah. Secara bertahap, hutan mulai dibuka dan dijadikan lahan pertanian, pemukiman, dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya.

Pembentukan desa secara administratif dimulai pada masa pemerintahan Hindia Belanda, dimana wilayah ini dijadikan sebagai bagian dari sistem pemerintahan tradisional yang dipimpin oleh seorang kepala desa atau lurah. Sistem ini terus berkembang dan mengalami penyesuaian hingga era kemerdekaan Indonesia.

"
"Wanasalam bukan hanya sekadar nama, tetapi juga identitas yang mencerminkan harmoni antara manusia dan alam, di mana masyarakat hidup berdampingan dengan kekayaan hutan yang memberikan kedamaian."
- Sesepuh Desa Wanasalam

Timeline Sejarah

Perjalanan sejarah Desa Wanasalam dari masa ke masa mencerminkan dinamika pembangunan dan perkembangan masyarakat yang terus beradaptasi dengan perubahan zaman.

1920-an
Pembukaan Lahan Pertama
Para perintis mulai membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian. Pemukiman awal terbentuk di sekitar sumber mata air yang melimpah.
1935
Pembentukan Kampung
Wilayah ini resmi menjadi kampung dengan sistem pemerintahan tradisional di bawah pengawasan pemerintah kolonial Belanda.
1945-1950
Era Kemerdekaan
Masa transisi menuju Indonesia merdeka. Sistem pemerintahan mengalami perubahan sesuai dengan struktur pemerintahan Republik Indonesia.
1965
Pembentukan Desa Definitif
Wanasalam resmi menjadi desa definitif dengan batas wilayah yang jelas dan struktur pemerintahan desa yang lengkap.
1980-1990
Era Pembangunan
Pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Modernisasi pertanian mulai diperkenalkan.
2000-2010
Era Reformasi
Implementasi otonomi daerah membawa perubahan dalam tata kelola pemerintahan desa. Partisipasi masyarakat semakin meningkat.
2014-Sekarang
Era Dana Desa
Implementasi UU Desa membawa angin segar dengan dana desa yang signifikan untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.
👑

Para Pemimpin Bersejarah

Sepanjang sejarahnya, Desa Wanasalam telah dipimpin oleh para kepala desa yang berdedikasi tinggi dalam membangun dan mengembangkan desa. Mereka adalah sosok-sosok yang berperan penting dalam membentuk Wanasalam seperti sekarang ini.

🎩

Bapak Kartawidjaja

1935 - 1950
Kepala kampung pertama yang memimpin pada era kolonial hingga awal kemerdekaan. Beliaulah yang meletakkan dasar-dasar pemerintahan dan membangun solidaritas masyarakat.
🏛️

Bapak H. Dadang Suhendar

1950 - 1968
Pemimpin yang memfokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar dan pendidikan. Di bawah kepemimpinannya, sekolah dasar pertama didirikan.
🌾

Bapak Entang Kusmana

1968 - 1985
Era modernisasi pertanian dimulai. Program intensifikasi pertanian dan pembangunan irigasi menjadi fokus utama kepemimpinannya.
🏗️

Bapak Asep Saefudin

1985 - 2001
Periode pembangunan besar-besaran. Jalan desa diperbaiki, fasilitas kesehatan dibangun, dan program keluarga berencana mulai disosialisasikan.
💻

Bapak Dedi Mulyadi

2001 - 2018
Pelopor modernisasi administrasi desa. Di bawah kepemimpinannya, sistem pelayanan masyarakat mulai terkomputerisasi dan transparan.
🚀

Bapak H. Ahmad Suryadi

2018 - Sekarang
Kepala desa saat ini yang memfokuskan pada digitalisasi pelayanan, pembangunan berkelanjutan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
🏆

Pencapaian Bersejarah

Sepanjang perjalanan sejarahnya, Desa Wanasalam telah mencapai berbagai prestasi dan milestone penting yang menjadi kebanggaan masyarakat.

🎓

Desa Bebas Buta Aksara

Tahun 1995, Wanasalam berhasil meraih predikat bebas buta aksara dengan tingkat melek huruf 100%

🌾

Desa Swasembada Pangan

Sejak tahun 2005, desa berhasil memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan bahkan surplus untuk daerah lain

🏥

Desa Sehat

Memperoleh penghargaan Desa Sehat tingkat kabupaten pada tahun 2010 dengan cakupan imunisasi 100%

💻

Desa Digital

Tahun 2020, menjadi salah satu desa percontohan dalam implementasi pelayanan digital di Kabupaten Lebak

🌱

Desa Hijau

Meraih penghargaan Desa Hijau pada tahun 2022 berkat program pelestarian lingkungan dan hutan desa

Desa Mandiri

Status Desa Mandiri sejak 2023 dengan indeks pembangunan desa yang mencapai level tertinggi

Warisan Budaya & Tradisi

Desa Wanasalam memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang telah diwariskan turun temurun. Berbagai upacara adat, seni tradisional, dan kearifan lokal masih tetap dilestarikan hingga saat ini sebagai identitas dan jati diri masyarakat desa.

Tradisi gotong royong yang kuat, sistem nilai kebersamaan, dan rasa saling menghormati menjadi ciri khas masyarakat Wanasalam. Upacara tradisional seperti sedekah bumi, seren taun, dan berbagai ritual adat lainnya masih rutin dilaksanakan sebagai bentuk syukur dan pelestarian budaya leluhur.

Kesenian tradisional seperti calung, angklung, dan tari-tarian daerah juga masih aktif dipelajari dan dilestarikan oleh generasi muda. Hal ini menunjukkan komitmen masyarakat Wanasalam dalam menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian budaya tradisional.