Asal Usul Desa Wanasalam
Nama "Wanasalam" berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu "Wana" yang berarti hutan dan "Salam" yang merujuk pada pohon salam yang banyak tumbuh di wilayah ini pada masa lampau. Menurut cerita turun temurun dari para sesepuh desa, kawasan yang kini menjadi Desa Wanasalam dahulu merupakan hutan lebat yang dipenuhi oleh pohon-pohon salam yang rindang dan lebat.
Pada masa kolonial Belanda, wilayah ini mulai dibuka oleh para pendatang yang mencari lahan pertanian yang subur. Mereka melihat potensi besar dari tanah yang subur dan sumber air yang melimpah. Secara bertahap, hutan mulai dibuka dan dijadikan lahan pertanian, pemukiman, dan berbagai aktivitas ekonomi lainnya.
Pembentukan desa secara administratif dimulai pada masa pemerintahan Hindia Belanda, dimana wilayah ini dijadikan sebagai bagian dari sistem pemerintahan tradisional yang dipimpin oleh seorang kepala desa atau lurah. Sistem ini terus berkembang dan mengalami penyesuaian hingga era kemerdekaan Indonesia.
Timeline Sejarah
Perjalanan sejarah Desa Wanasalam dari masa ke masa mencerminkan dinamika pembangunan dan perkembangan masyarakat yang terus beradaptasi dengan perubahan zaman.
Para Pemimpin Bersejarah
Sepanjang sejarahnya, Desa Wanasalam telah dipimpin oleh para kepala desa yang berdedikasi tinggi dalam membangun dan mengembangkan desa. Mereka adalah sosok-sosok yang berperan penting dalam membentuk Wanasalam seperti sekarang ini.
Bapak Kartawidjaja
Bapak H. Dadang Suhendar
Bapak Entang Kusmana
Bapak Asep Saefudin
Bapak Dedi Mulyadi
Bapak H. Ahmad Suryadi
Pencapaian Bersejarah
Sepanjang perjalanan sejarahnya, Desa Wanasalam telah mencapai berbagai prestasi dan milestone penting yang menjadi kebanggaan masyarakat.
Desa Bebas Buta Aksara
Tahun 1995, Wanasalam berhasil meraih predikat bebas buta aksara dengan tingkat melek huruf 100%
Desa Swasembada Pangan
Sejak tahun 2005, desa berhasil memenuhi kebutuhan pangan sendiri dan bahkan surplus untuk daerah lain
Desa Sehat
Memperoleh penghargaan Desa Sehat tingkat kabupaten pada tahun 2010 dengan cakupan imunisasi 100%
Desa Digital
Tahun 2020, menjadi salah satu desa percontohan dalam implementasi pelayanan digital di Kabupaten Lebak
Desa Hijau
Meraih penghargaan Desa Hijau pada tahun 2022 berkat program pelestarian lingkungan dan hutan desa
Desa Mandiri
Status Desa Mandiri sejak 2023 dengan indeks pembangunan desa yang mencapai level tertinggi
Warisan Budaya & Tradisi
Desa Wanasalam memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang telah diwariskan turun temurun. Berbagai upacara adat, seni tradisional, dan kearifan lokal masih tetap dilestarikan hingga saat ini sebagai identitas dan jati diri masyarakat desa.
Tradisi gotong royong yang kuat, sistem nilai kebersamaan, dan rasa saling menghormati menjadi ciri khas masyarakat Wanasalam. Upacara tradisional seperti sedekah bumi, seren taun, dan berbagai ritual adat lainnya masih rutin dilaksanakan sebagai bentuk syukur dan pelestarian budaya leluhur.
Kesenian tradisional seperti calung, angklung, dan tari-tarian daerah juga masih aktif dipelajari dan dilestarikan oleh generasi muda. Hal ini menunjukkan komitmen masyarakat Wanasalam dalam menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian budaya tradisional.